KETIDAKADILAN EKONOMI

KETIDAKADILAN EKONOMI

Arti Adil Yang Sebenarnya

 Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap orang lain dalam memberikan hukum, sering diartikan pula dengan persamaan dan keseimbangan dalam memberikan hak orang lain., tanpa ada yang dilebihkan atau dikurangi. Seperti yang dijelaskan Al Qur’an dalam surah Ar Rahman/55:7-9
 “ Dan Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan) suapaya kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”

Contoh ketidakadilan

 Dampak Lumpur Lapindo,misalnya yang di alami Lastri beserta puluhan warga lainya yang tak pernah menerima ganti rugi akibat semburan lumpur Sawah,kolam dan ladang mereka terkena efek tersebut,kini mereka jadi pengangguran.Namun dalam waktu yang bersamaan PT.Lapindo Brantas ingin kembali melakukan pengeboran dan pendalaman di desa Kaligawir yang tak jauh dari lokasi tersebut untuk melipatgandakan produksi.Tentunya untuk kegiatan ini mereka mempunyai dana.Mengapa untuk ganti rugi bilang tidak ada uang?(kompas,29 mei 2011)
 "PT Freeport menimbulkan kejahatan ekologi, tragedi kemanusiaan dan penjajahan ekonomi bangsa," ungkap Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Berry Nahdian Forqan saat jumpa pers di kantor Walhi Jakarta, Kamis (16/7) siang.Hadir pula dalam acara ini, Arkilaus Arnesius Baho dari Liga Perjuangan Nasional Rakyat Papua Barat, serta Tinus Natkime, perwakilan hak ulayat tanah operasi PT Freeport.Berry menegaskan, kekerasan yang terjadi di Papua akibat adanya ketidakadilan dengan diberikan ruang sangat besar oleh Pemerintah kepada PT Freeport untuk mengeksploitasi kekayaan tanah Papua. "PT Freeport mengeksploitasi dan mengakses kehidupan politik, ekonomi, dan sosial rakyat Papua. Ketika sudah kebablasan, pemerintah tidak berdaya," ungkapnya.(www.alpensteel.com)

Dampak ketidakadilan ekonomi

 Sparatisme
 Kekerasan
 Konflik antar agama
 Sulit untuk maju

 MAKASSAR, RIMANEWS- Indonesia adalah negera multikultural yang kaya dengan berbagai macam etnis, budaya, dan agama. Namun, multikulturalisme itu juga kerap kali melahirkan konflik SARA (Suku,Agama,Ras,Antargolongan) ketika keadilan tidak mampu ditegakkan. Ketidakadilan juga yang menyebabkan sering terjadinya konflik agama di Indonesia. Demikian mantan wakil Presiden, Muhammad Jusuf Kalla, di Makassar, Minggu(3/10).

Solusi

 Ketua Majelis Ekonomi dan dan Kewirausahaan Muhammadiyah Dr Anwar Abbas mengingatkan, ketidakadilan ekonomi harus disingkirkan. Itu sebabnya, negara tidak boleh tinggal diam, dan membiarkan rakyat kecil hidup dalam persaingan dengan perusahaan multinasional tanpa perlindungan dari negara.
 "Kebijakan negara harus memihak dan diarahkan kepada kebijakan ekonomi yang berpihak pada masyarakat menengah ke bawah. Pasalnya, di sanalah sebagian besar rakyat berada, dan masih sangat sedikit perhatian yang diberikan," ujar Anwar di Jakarta, Selasa (23/6).
 Tanpa aksi keberpihakan nyata dari negara pada masyarakat terutama yang berada dilapis yang terbawah, maka bangsa ini tidak akan pernah bisa maju. (KOMPAS.com)

Pendapat kami

 Untuk mencapai keadilan ,atau lebih khusus keadilan ekonomi,harus memeberikan hak kepada yang berhak mulai dari hubungan individual,golongan,masyarakat,berbangsa dan bernegara.

Penutup

Sudahkan anda berbuat adil?